"Pengerukan harus dilakukan di KALI MAMUJU karena sungai itu telah mengalami pendangkalan," kata Bakri, salah seorang warga di Kelurahan Binanga Mamuju, Minggu.
Oleh karena itu ia meminta pemerintah di sulbar segera mengalokasikan anggaran APBD untuk pengerukan sungai Mamuju, agar ketika hujan lebat turun sungai itu tidak meluap.
"Di khawatirkan sungai itu dapat meluap ketika hujan lebat turun karena sudah mengalami pendangkalan, yang dapat mengancam warga sekitar, sehingga harus dilakukan pencegahan sedini mungkin dengan melakukan pengerukan oleh pemerintah," katanya.
Menurut dia, pendangkalan sungai yang melintas Kota Mamuju yang letaknya berada di lingkungan padat penduduk karena di daerah itu berdiri ribuan pemukiman nelayan, harus mendapat perhatian agar sungai tersebut tidak meluap dan menggenangi pemukiman warga sekitar.
"Sejak dini pendangkalan sungai tersebut harus diperhatikan karena sungai itu tampak makin tidak mampu menampung air, karena terjadi pendangkalan"katanya.
Menurut dia, 20 tahun lalu sungai MAMUJU cukup dalam dan mampu dilalui perahu atau kapal masyarakat untuk melakukan perjalanan ke hulu sungai.
Namun kata dia, karena terjadi pendangkalan sungai kapal dan perahu kini sudah berada di muara saja karena di bagian hulu sudah terjadi pendangkalan.
Ia mengatakan, sungai tersebut juga sudah menjadi asin karena pendangkalan yang terjadi padahal dulunya sungai tersebut tawar meski di bagian muaranya, karena air laut sudah masuk ke sungai itu akibat pendangkalan yang terjadi.
"Muara sungai sudah asin itu artinya sungai itu sudah dangkal karena air tawar sudah tidak bisa ditampung di muara sungai, air tawar hanya ada dibagian hulu saja," katanya
0 komentar:
Post a Comment