Bima Rizky menjadi salah satu gambaran kerasnya perlawanan Bimasakti. Dirinya tidak ingin CLS Knights menang mudah. Penetrasi bertenaga dari Bima membutuhkan pemain bertahan yang siap berduel menghadapi kecepatannya. Tujuh poin dari Bima di kuarter pertama memberi harapan bahwa laga akan berjalan ketat. CLS Knights hanya unggul tiga angka, 15-12.
Selain melakukan turnover sebanyak sembilan kali di kuarter kedua, akurasi Bimasakti juga menurun. Bimasakti hanya memasukkan dua dari 10 percobaan tembakan. Hanya dua poin dari Bima dan tiga poin dari Gunawan Sudrajat yang menjadi akumulator poin Bimasakti di kuarter kedua. CLS Knights sendiri menambah 19 poin.
Shooting guard CLS Knights, Wijaya Saputra memanas di kuarter ketiga. Serangan-serangan fastbreak mendapat kemudahan dengan kecepatan Wijaya yang segera meluncur ke depan pada setiap transisi serangan CLS Knights. Wijaya bahkan melesakkan sebuah slam dunk keras di bawah penjagaan Restu Purnomo. Tambahan enam poin dari Wijaya di kuarter ketiga membawa CLS Knights menjauh 58-27.
Penampilan para punggawa CLS Knights mendapat pujian staf pelatihnya. Mereka senang dengan perkembangan pola permainan tim. "Malam ini para pemain sangat fokus dan bertahan lebih baik. Tidak seperti saat melawan Stadium. Saat itu terlalu rileks," tutur Eduard Santos Vergeire, head coach CLS Knights.
Namun, ketika ditanya keyakinan diri mencapai target tertinggi, Coach Dong, sapaan Eduard, merendah. "Kami belum bisa memastikan. Yang pasti targetnya lolos ke Championship Series," tambahnya. Untuk mencapainya, Coach Dong menginginkan dapat mengorganisir strategi dengan lebih terbuka.
Setelah sekian lama, Wijaya Saputra kembali menyuguhkan penampilan gemilang. Wijaya mencetak angka terbanyak dengan 14 poin. Rata-rata field goals Wijaya juga baik di angka 55 persen. Sementara, permainan apik Bima Rizky membawa pemain ini menjadi pencetak angka terbanyak bagi Bimasakti dengan 17 poin
0 komentar:
Post a Comment