Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Barat Rayu ikut terjebak macet akibat banjir bandang yang melanda Desa Tarailu, Kecamatan Sampaga, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat setelah hujan deras mengguyur daerah itu. "Kendaraan yang kami gunakan saat ini tidak dapat bergerak akibat banjir yang mnelanda daerah ini sejak pagi. Kondisi air semakin meninggi sehingga para pengguna jalan memilih berhenti karena takut melintasi derasnya banjir," kata Rayu yang dihubungi via ponshelnya dari lokasi bencana di Mamuju, Rabu.
Menurutnya bahwa ketinggian air yang menutupi jalan trans Sulawesi telah mencapai 75 Cm dan itu sangat berbahaya jika air tidak surut. "Sebetulnya hujan sudah reda sejak sore tadi. Tetapi, kemungkinan hujan terus terjadi pada wilayah hulu sungai sehingga air semakin meninggi,"kata dia. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sulbar ini mengatakan, ia merasa cemas melihat kondisi bencana banjir karena luapan sungai Tarailu telah menyentuh jendela rumah warga setempat.
Saat ini warga bagian dalam di Desa Kalonding kata dia, dikabarkan telah memilih mengungsi karena nyaris pemukiman mereka sudah tenggelam akibat bencana banjir bandang. "Warga di Desa Kalonding telah mengungsi karena ketinggian air telah mencapai tiga meter,"ungkapnya.
Selain memutus jalan trans sulawesi, banjir di Desa Sampaga yang merupakan banjir kiriman dari hulu sungai Sampaga yang meluap setelah hujan deras juga merendam ratusa pemukiman penduduk serta fasilitas umum seperti pasar dan kantor camat serta puskesmas.
"Bukan hanya pemukiman yang jumlahnya ratusan tetapi juga fasilitas umum seperti pasar dan sarana pemerintah seperti kantor camat dan puskesmas maupun sejumlah sekolah juga terendam banjir hingga setinggi dada manusia dewasa,"katanya.
Ia mengatakan, petugas penanggulangan bencana kini dengan menggunakan perahu karet melakukan evakuasi terhadap sejumlah warga yang terjebak banjir di pemukimannya untuk dibawa ketempat yang lebih aman
0 komentar:
Post a Comment