Dengan Adanya Jakarta Baru Akan Ada Indonesia Baru
KOMPAS.com/Indra Akuntono Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) saat menerima penghargaan pejabat jujur dari Tunas Indonesia Raya (Tidar), di Balaikota Jakarta, Kamis (14/2/2013).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap program Kartu Jakarta Sehat dapat merintis terciptanya sebuah layanan dasar bagi warga Jakarta. Basuki berharap pula agar layanan tersebut dapat menjadikan Jakarta sebagai contoh bagi terbentuknya negara Indonesia yang lebih baik.
Menanggapi hal tersebut, Basuki memohon maaf kepada rumah sakit dan dokter karena program KJS mengakibatkan membeludaknya jumlah pasien. Menurutnya, sistem KJS itu diterapkan agar seluruh rakyat dapat memiliki jaminan kesehatan dasar sehingga dapat disejajarkan dengan negara lain.
"Kami berharap Anda semua para dokter untuk mendukung kami dan rakyat Indonesia supaya seluruh rakyat mempunyai jaminan kesehatan agar sejajar dengan negara lain. Nah, kita mulai dari Jakarta. Dengan Jakarta baru, kita percaya akan ada Indonesia baru," kata Basuki saat menjadi pembicara dalam seminar kesehatan di Rumah Sakit Husada, Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Basuki mengatakan, kekurangan ruang rawat inap kelas III di rumah sakit di Jakarta akan dipenuhi dengan meminta rumah sakit swasta untuk memperbanyak ruang rawat inap kelas III. Ini dilakukan untuk memfasilitasi warga kurang mampu pemegang KJS. "Untuk RS swasta, kelas I dan kelas II silakan cari untung. Tapi kalau kelas III Anda masih peras uang rakyat, saya sudah kerja sama sama orang pajak, loh," kata Basuki.
Basuki mengatakan bahwa saat ini Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan Dinas Pelayanan Pajak dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk dapat menciptakan sistem pencatatan pajak secara online. Ini dilakukan agar transaksi pajak menjadi semakin terbuka.
"Kalau Pemprov DKI ditagih terlalu mahal dan pihak RS enggak bisa membuktikan, kami akan kejar Anda karena saya sudah kerja sama dengan PPATK. Jadi, saya tahu persis transaksi Bapak dan Ibu, saya akan tagih pajak Anda. Kalau enggak mau kerja sama dengan kami untuk menolong orang miskin, kami akan kejar Anda," kata Basuki.
Basuki yakin bahwa KJS dapat menjadi sebuah langkah awal agar Indonesia dapat bersaing di mata dunia pada tahun 2015, terutama dalam menghadapi komunitas Asia Tenggara. Selain itu, lanjut dia, apabila pemerintah tak dapat menyelesaikan hak asasi manusia yang paling dasar, maka sebuah bangsa akan menjadi bangsa yang pecundang.
"Saya bukan retorika, bukan provokatif, tapi saya memang harus melawan arus. Jadi, ini ada kartu nama saya, silakan kirim surat sebelum kami menyusun anggaran tahun depan. Kami hibahkan asalkan 75 persen untuk ruang rawat inap kelas III," kata Basuki.
0 komentar:
Post a Comment