Dua korban penembakan Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, dievakuasi ke Bandara Mulia untuk diterbangkan ke Bandara Sentani, Jayapura.
Jenazah Pratu Wahyu Prabowo dari Group 1 Kopassus, dan Lettu Infanteri Rezza, Komandan Pos Satuan Tugas Bantuan (SATGASBAN) Kopasus, yang mengalami luka tembak di lengan, telah dievakuasi dari Tinggi Nambut dan tiba di Bandara Mulia, Kamis (21/2/2013).
Rencananya, korban penembakan orang tak dikenal itu diterbangkan ke Bandara Sentani, hari ini. Namun, akibat cuaca buruk penerbangan terpaksa ditunda hingga esok pagi. Setelah dari Bandara Sentani, jenazah korban akan dibawa ke Makodam XVII/Cenderawasih untuk dimandikan dan disembahyangkan.
Sementara, korban di Distrik Sinag yang berjumlah tujuh orang yakni, Sertu M Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, ketiganya anggota Kodim 1714/PJ dan empat anggota Yonif 753/AVT, Sertu Ramadhan, Praka Jojo Wiharja, Praka Wempi dan Pratu Mustofa, akan diterbangkan dari Sinag menuju Jayapura menggunakan Helikopter milik TNI AD.
Kepala Dinas Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel Infanteri Jansen Simanjuntak, saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, setelah dimandikan dan disembahyangkan, delapan jenazah tersebut ditebangkan ke kampung halaman masing-masing yakni, Toraja, Kendari, Bandung, Yogyakarta dan Sidoarjo.
Saat ini pasukan dari tiga kesatuan telah memasuki Pos Maleo, tempat terjadi insiden baku tembak antara anggota TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Selain mengevakuasi korban, pasukan tersebut juga untuk memperkuat penjagaan. Pasukan tambahan itu dilengkapi dua kendaraan taktis dan 21 personel gabungan.
Selain itu, 60 anggota (2 SST) Yonif 751/BS juga disiagakan di markas di Sentani, Kabupaten Jayapura. Rencananya, 30 personel akan diberangkatkan lagi ke lokasi pada esok hari.
Kondisi di lokasi penembakan dilaporkan mulai kondusif. Hingga kini petugas gabungan TNI dan Polri masih memburu pelaku penembakan
Jenazah Pratu Wahyu Prabowo dari Group 1 Kopassus, dan Lettu Infanteri Rezza, Komandan Pos Satuan Tugas Bantuan (SATGASBAN) Kopasus, yang mengalami luka tembak di lengan, telah dievakuasi dari Tinggi Nambut dan tiba di Bandara Mulia, Kamis (21/2/2013).
Rencananya, korban penembakan orang tak dikenal itu diterbangkan ke Bandara Sentani, hari ini. Namun, akibat cuaca buruk penerbangan terpaksa ditunda hingga esok pagi. Setelah dari Bandara Sentani, jenazah korban akan dibawa ke Makodam XVII/Cenderawasih untuk dimandikan dan disembahyangkan.
Sementara, korban di Distrik Sinag yang berjumlah tujuh orang yakni, Sertu M Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, ketiganya anggota Kodim 1714/PJ dan empat anggota Yonif 753/AVT, Sertu Ramadhan, Praka Jojo Wiharja, Praka Wempi dan Pratu Mustofa, akan diterbangkan dari Sinag menuju Jayapura menggunakan Helikopter milik TNI AD.
Kepala Dinas Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel Infanteri Jansen Simanjuntak, saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, setelah dimandikan dan disembahyangkan, delapan jenazah tersebut ditebangkan ke kampung halaman masing-masing yakni, Toraja, Kendari, Bandung, Yogyakarta dan Sidoarjo.
Saat ini pasukan dari tiga kesatuan telah memasuki Pos Maleo, tempat terjadi insiden baku tembak antara anggota TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Selain mengevakuasi korban, pasukan tersebut juga untuk memperkuat penjagaan. Pasukan tambahan itu dilengkapi dua kendaraan taktis dan 21 personel gabungan.
Selain itu, 60 anggota (2 SST) Yonif 751/BS juga disiagakan di markas di Sentani, Kabupaten Jayapura. Rencananya, 30 personel akan diberangkatkan lagi ke lokasi pada esok hari.
Kondisi di lokasi penembakan dilaporkan mulai kondusif. Hingga kini petugas gabungan TNI dan Polri masih memburu pelaku penembakan
0 komentar:
Post a Comment