Bercerai sempat membuat Olla Ramlan hancur. Ia merasa kehilangan imam sekaligus mengecewakan banyak orang. Saat itulah ia tersadar sedang ‘disentil’ Tuhan. Olla pun mulai menata hidupnya. Dalam kondisi lebih baik, ia kemudian berjumpa Muhammad Aufar Hutapea yang siap meminangnya.
Karena itu, Olla merasa kurang sreg jika orang mengaitkan perubahan dalam dirinya hanya karena Aufar. “Ya, banyak orang berpikir saya menjadi lebih baik karena Aufar. Mereka bilang, ‘Wah, Olla jadi lebih solehah ya sekarang karena Aufar.’ Bagi saya, itu tidak benar. Karena saya menjadi diri saya yang sekarang ini semenjak saya terpukul dalam hidup saya, yaitu pada saat saya bercerai,” ujar Olla.
Senin siang, usai menyelesaikan pekerjaanya di program Selebrita Siang Trans 7, jujur Olla mengakui bahwa perpisahannya dengan Alex Tian pada 2010 memang sempat membuatnya jatuh. “Saya kehilangan imam. Saya kemudian mengecewakan banyak orang, mulai dari anak saya, keluarga saya, mertua saya, semuanya hancur akibat perceraian kami. Itu membuat saya down. Nah pada saat seseorang drop, ada dua kemungkinan yang dia lakukan; pertama, dia bermain-main dengan teman-temannya, mungkin clubing, mabok-mabokan atau apa dan tidak peduli dengan sekitarnya. Satu lagi, imannya menyelamatkan dia,” kata Olla. Ia bersyukur memilih kemungkinan kedua.
Dukungan keluarga yang luar biasa memberi kekuatan tersendiri bagi Olla. Ia senang, meski orang tuanya bercerai, mereka tak henti merangkul Olla dan memberikan asupan nilai keagamaan yang kuat sehingga mendorongnya ke jalan yang benar.
“Mungkin dulu saya merasa punya suami ganteng, anak ganteng, karir bagus, pokoknya semua saya miliki. Tapi saya lupa bersyukur. Jadi peristiwa itu saya anggap sebagai teguran atau hukuman Tuhan. Saya disentil. Di situlah saya mulai merenung dan memikirkan bagaimana harus memperbaiki diri,” lanjut wanita kelahiran 15 Februari 1980 ini
“Saya bertemu dengan Aufar pada momen yang tepat. Saat saya sudah menjadi pribadi yang kuat. Dia sendiri adalah laki-laki yang baik, beriman, dan soleh. Itu yang saya suka. Tapi saat itu mungkin dia masih muda, itu saja. Dia masih lebih muda dari saya, wajar jika jiwa bersenang-senangnya dengan teman-teman masih lebih banyak. Sementara saya ini ibaratnya dalam kondisi drop. Jika bertemu seseorang inginnya yang serius, bukan lagi yang sekadar bersenang-senang,” katanya.
Karenanya Olla sempat berpikir ulang. Apalagi mengingat usaianya yang 6 tahun di atas Aufar. Namun melihat kebaikan hati dan kesolehan Aufar, Olla pun menantang keseriusannya “Saya bilang, ‘Kamu memang sudah soleh, insyaallah imam yang baik untuk saya. Tapi kalau kita mau menjalaninya, saya mau yang serius.’ Kalau masih mau main-main, silakan. Tapi kalau kamu mau jadi orang sukses di usia yang masih muda, ayo aku suport kamu.’ Itu saya sampaikan diawal dia melakukan pendekatan. Mungkin sejak itu dia berpikir, ‘Aku mau apa nih?’ Akhirnya kami berjalan bersama dan tidak sengaja terpublikasi,” cerita Olla.Kini, ia mantab memilih Aufar dan siap kembali memasuki gerbang pernikahan. Harapannya tak muluk-muluk, ia hanya memohon pernikahannya kali ini akan langgeng hingga akhir hayat.
0 komentar:
Post a Comment