Istri korban, Reny Yuningsih (32), mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat seisi rumah sedang tidur. Awalnya, terdengar suara ledakan yang dikiranya letusan Gunung Merapi. "Kalau suara kendaraan tidak terdengar, hanya suara ledakan," katanya saat ditemui di kediamannya, Selasa (19/2/2013).
Setelah mendengar suara tersebut, dirinya segera menyelamatkan keempat anak dan suaminya. Setelah dicek, terdapat api yang menjalar di pintu utama masuk rumah.
Beberapa warga yang juga sempat mendengar suara tersebut berdatangan dan segera ikut membantu memadamkan api. "Api menjalar di pintu utama, dan segera dipadamkan menggunakan air," katanya.
Salah seorang kerabat yang rumahnya bersebelahan dengan korban, Yulian Diono (55), mengatakan, dugaan kuat pelemparan tersebut dilakukan oleh orang yang tidak menyukai korban sebagai Ketua Rt. Sebab, sudah beberapa kali ini korban mendapatkan ancaman meskipun baru kali menggunakan molotov.
Dari sepengetahuannya, korban bersama warga setempat pernah melakukan larangan jual beli minuman keras di wilayahnya. Selain itu juga, korban pernah melakukan persidangan terhadap seorang anak yang melakukan tindak pencurian di rumah lurah setempat, tepatnya dua minggu lalu.
"Kemungkinan kuat, karena dendam," ujarnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Heru Muslimin, mengatakan, meskipun tidak ada korban jiwa, pihaknya akan melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Latar belakang mengenai peristiwa pelemparan Molotov itu, pihaknya juga belum bisa memastikan.
"Sementara, barang bukti yang berhasil disita petugas adalah pecahan botol dan sumbu masih bau bensin," ucapnya.
Sumber : news.okezone.com
0 komentar:
Post a Comment