Menaruh Perhatian Pada Kekekalan
Home » , , » Menaruh Perhatian Pada Kekekalan

Menaruh Perhatian Pada Kekekalan

Written By Unknown on Friday, 13 April 2012 | 00:37

Bacaan: 2 Korintus 4:16-18
Eliot Mooney adalah nama bayi mungil dari Arkansas, AS, anak dari pasangan Matt dan Ginny. Ketika berusia 99 hari, Eliot harus meninggalkan dunia akibat kelainan genetik yang dideritanya sejak lahir. Namun yang luar biasa adalah respons yang diberikan orangtua Eliot dengan keadaan anak pertama mereka. Dokter sudah menyarankan agar janin yang sudah 7 bulan itu digugurkan saja, tetapi ibunya bersikeras melahirkan anaknya. Mereka mencurahkan segenap kasih sayang kepada Eliot, bahkan setiap hari selama 99 hari mereka membuat perayaan ulang tahun. Puncaknya, ketika Eliot dimakamkan, ada 99 balon berwarna-warni diterbangkan, mewakili hari-hari penuh keceriaan yang dialami Eliot sejak ia hadir di keluarga ini. Ungkapan sukacita yang luar biasa.
Orangtua Eliot bukan sedang kehilangan ingatan. Mereka justru memahami fakta mengenai kehidupan setelah kematian bagi orang percaya. Mereka tidak tawar hati menghadapi maut. Mereka memahami bahwa kemuliaan kekal yang akan mereka alami, jauh lebih besar daripada penderitaan singkat yang mereka alami di bumi. Mereka lebih berfokus pada apa yang tidak kelihatan dan bersifat kekal daripada meratapi nasib. Apalah arti hidup di bumi, yang dikatakan hanya sampai kisaran 70-80 tahun (Mzm. 90:10), apabila dibandingkan kekekalan bersama dengan Kristus. Mengingat akan fakta ini, sebaiknya kita lebih menaruh perhatian pada semua perkara yang kekal. Salah satunya adalah memperkuat manusia batiniah kita. Secara fisik, tubuh jasmani kita boleh mengalami penurunan, tetapi secara rohani harus semakin kuat! Puncak kerohanian kita adalah kelak ketika kita menghadap Allah. Tuhan akan mengganjar seturut perbuatan kita.
Awal tahun adalah waktu yang sangat baik untuk memulai sesuatu. Oleh karena itu, mulai malam ini marilah kita belajar mengarahkan hidup pada perkara yang kekal. Mari perkuat manusia rohani kita dengan berdoa, membaca firman, bersekutu dengan saudara seiman, dan bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Jangan pernah tawar hati dan gentar menghadapi maut, sebab kematian adalah awal perjumpaan kita dengan Sang Pencipta, dalam kekekalan.


Mengapa Perlu Menguasai Emosi Sepenuhnya

Artikel Terkait

Share this article :

0 komentar:

SPONSOR

Berita Populer

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Calvin Tarrapa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Calvin Tarrapa
Proudly powered by | Komunitas Blogger Mamasa