Pemerintah Kabupaten Mamasa mengharapkan kepada Pemprov Sulawesi Barat untuk mendesak pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengenai tindak lanjut terhadap program jalan yang telah dilaksanakan tahun 2012. Karena sampai saat ini telah putus kontrak. Sehingga masih perlu ada kegiatan lebih cepat lagi dalam lanjutan perampungan kontrak baru pada pembangunan jalan beton yang ada di Kabupaten Mamasa.
Termasuk juga kelanjutan penyelesaian pembangunan Bandara Sumarorong.
Pemerintah pusat hendaknya dapat menuntaskan pekerjaan lanjutannya untuk kegiatan yang telah dilaksanakan di Mamasa. ''Karena pihak kontraktor yang ditunjuk balai jalan maupun Kementerian Perhubungan tidak mampu menyelesaikan pekerjaan jalan dan Bandara Sumarorong, sehingga sisa anggarannya dikembalikan ke kas negara,'' ungkap Bupati Mamasa, H Ramlan Badawi, ketika ditemui Berita Kota Makassar di Mamuju, akhir pekan lalu. Proyek jalan yang belum tuntas, kata Ramlan, yakni jalan strategis yang menghubungkan Sallu Batu-Aralle-Mambi dan Mallabo sampai ke Mamasa hingga perbatasan Kabupaten Tana Toraja Utara, Sulawesi Selata. ''Karena belum tuntas, makanya saya berharap kepada Pemprov Sulbar untuk membantu mendesak pemerintah pusat agar proyek jalan ini dapat dituntaskan pada tahun 2013.
Menurut Ramlan Badawi, dari realisasi atas APBN Perubahan 2012 untuk pembangunan jalan baru mencapai 20 persen sebagai akibat pemerintah pusat masih menahan sebagian besar anggaran untuk membiayai program tersebut. Bahkan, realisasi pada pembangunan Bandara Sumarorong, hanya mencapai lima persen sehingga sisa dananya dikembalikan ke kas negara.
''Pembayaran sebuah proyek dilakukan berdasarkan pada bobot pekerjaannya. Jadi kalau bobot pekerjaannya tidak sampai seratus persen, maka pembayarannya juga tidak 100 persen. Jadi anggaran yang tidak mampu terserap seratus persen, maka sisanya harus dikembalikan ke kas negara,'' jelas Ramlan.
Ramlan mengharapkan kepada Pemprov Sulbar untuk meminta kepada pemerintah pusat agar sisa dana yang tidak terserap, dapat dikucurkan kembali untuk menuntaskan proyek jalan beton dan Bandara Sumaorong pada tahun anggaran 2013 ini. Sehingga jalur perekonomian masyarakat di beberapa kecamatan di Mamasa dapat berjalan lancar.
''Kalau proyek jalan jalan beton dan Bandara Sumarorong dapat dituntaskan pada tahun 2013 ini, tentu akan memberi nilai positif terhadap masyarakat Mamasa. Keterlambatan realisasi bukan karena kesalahan pemerintah daerah, kontraktor, dan balai. Tapi anggaran tersebut baru dikucurkan pada September 2012, kemudian mobilisasi alat kontraktor mengalami keterlambatan karena medan yang sulit,'' ujar Ramlan Badawi.
Diungkapkan Ramlan, Bandara Sumarorong yang mendapat dukungan APBN Perubahan 2012 senilai Rp 41 miliar, tapi yang bar. Akan tetapi yang bisa dimanfaatkan hingga Desember 2012 baru mencapai lima persen. ''Keterlambatan itu juga akibat anggaran untuk Bandara ini baru ditandatangani kontraknya pada Oktober 2012. Kemudian pelaksanaan pekerjaan dimulai pada November 2012. Kendala lain yang dihadapi adalah faktor cuaca. Apalagi pada akhir tahun lalu, sempat terjadi banjir besar di Sumarorong hingga menyebabkan banyak korban jiwa,'' paparnya.
0 komentar:
Post a Comment